Oleh Lailan Syafira
Sering kita menemukan banyak masyarakat penutur bahasa Indonesia yang menggunakan ragam bahasa tidak baku dalam kegiatan sehari-hari. Terjadinya ketidakbakuan bahasa Indonesia itu sendiri disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :
a. Pengaruh dialek bahasa daerah
Pengaruh dialek bahasa daerah menyebabkan terjadinya perubahan pengucapan/pelafalan kata.
Misalnya, orang Sunda cenderung mengucapkan bunyi ‘f atau ‘v’ dengan bunyi ‘p’. Sehingga istilah-istilah baku, seperti efektif, aktif, efektivitas akan diucapkan efektip, aktip, epektipitas. Begitu juga orang Jawa akan mengucapkan kata berawalah huruf b dengan tambahan bunyi ‘m, sehingga kata Bandung dan Bali akan diucapkan dengan mBandung dan mBali. Selain itu, kata berawalan huruf g akan diucapkan /ng/,sehingga kata Garut dan Gombong akan diucapkan ngGarut dan ngGombong.
b. Pengaruh bahasa prokem atau yang juga populer dengan istilah gaul di kalangan remaja, sehingga memunculkan istilah-istilah tidak baku yang diambil dari kata-kata baku
Contoh :
Baku Tidak Baku
Tertawa ketawa
Tertidur ketiduran
Terbawa kebawa
c. Istilah-istilah tidak baku berupa bahasa gaul
Baku Tidak Baku
Tidak Nggak
Aku gue
Kamu loe
Mengapa ngapain
d. Penggunaan istilah bahasa asing yang sudah populer, sehingga dianggap sebagai bahasa Indonesia.
Baku Tidak Baku
Akses access
Cina china
Kromosom cromosom
No comments:
Post a Comment