Selamat Datang di Blog Pribadi Lailan Syafira...

Thursday, January 5, 2012

Materi Ujian Nasional: Kesusastraan


I.  Ciri-ciri Karya Sastra Lama dan Modern


No

Aspek

Karya Sastra Lama

Karya Sastra Modern

1.


2.


3.



4.

5.

Bahasa


Bentuk


Latar belakang penciptaan


Perkembangan

Tema

Arab, daerah, Melayu, tradisional


Dongeng, hikayat, legenda, mite, puisi terikat (pantun, syair)

Pengaruh kesusastraan Hindu, Islam, budaya tradisional, anonim (milik masyarakat)

Statis, disampaikan secara lisan

Kaku, istanasentris, mistis.

Indonesia, masuknya kosa kata asing (Eropa)


Drama,  cerpen,  novel,  puisi  bebas  dan kontemporer,

Budaya industri (modern), hak cipta pengarang
(individu), pengaruh kesusastraan Barat,


Audio visual, dinamis, dan media cetak

Kemanusiaan,  kemasyarakatan,  kreatif, modernisasi

II. Puisi dan Prosa
Puisi adalah karangan yang dalam penyajiannya sangat mengutamakan keindahan bahasa dan kepadatan makna. Puisi merupakan karya sastra yang paling mewakili ekspresi perasaan penyair. Bentuk ekspresi dapat berupa gurindam, kegelisahan, atau pengagungan kepada kekasih, alam, atau Sang Pencipta. Oleh karena itu, bahasa dalam puisi terasa sangat ekspresif dengan kandungan makna yang lebih padat.
Prosa merupakan jenis karangan yang tidak terlalu mengutamakan keindahan bahasa. Dalam prosa, ekspresi pengarang tidak terlihat dari bahasa tetapi pada gaya penceritaan, alur, dan tokoh yang digunakan pengarang dalam karyanya. Prosa dapat berupa cerpen, novel, ataupun roman. Semakin panjang alur dan waktu penceritaan yang dipakai penulis, semakin kompleks pula masalah yang disajikan.

III. Unsur-unsur dalam karya sastra

1.   Unsur  Intrinsik,  unsur-unsur  yang  terdapat  di dalam diri karya sastra itu sendiri, yakni :
a.       Tema: gagasan utama yang mendasari cerita
b.      Alur  (plot):  rangkaian  peristiwa  yang membangun   cerit yan mempunyai hubungan sebab akibat
c.       Penokohan: proses penampilan tokoh cerita
d.      Perwatakan  (karakter):  sikap  dan  perilaku tokoh yang menjadi dasar penampilan tokoh
e.       Latar:  tempat,  waktu  dan  suasana  yang melingkupi terjadinya peristiwa.
f.       Gaya  bahasa:  cara  pengungkapan  dalam cerita
g.      Sudut pandang: titik tolak pengarang sebagai pencerita melalui tokoh utama
h.      Amanat: pesan-pesan moral yang disampai- kan pengarang, baik tersurat maupun tersirat.

2.    Unsur Ekstrinsik, unsur-unsur (faktor-faktor) yang terdapat di luar karya sastra yang mempengaruhi kelahiran dan keberadaan suatu karya sastra dan mempermudah memahami karya sastra tersebut. Faktor-faktor tersebut antara lain : biografi pengarang, agama, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan falsafah yang dianut pengarang, sejarah, serta kondisi sosial ekonomi masyarakat yang melatarbelakangi terciptanya karya sastra.

3.    Unsur-unsur Drama
Drama meliputi unsur-unsur berikut:
a.   Plot
Plot meliputi bagian-bagian berikut:
1)    Pemaparan  atau  eksposisi,  babak  yang mengantarkan situasi awal
2)    Penggawatan atau komplikasi, babak mulai munculnya pertikaian (konflik)
3)    Klimaks, babak sebagai puncak krisis
4)    Peleraian atau anti klimaks, babak adanya peleraian
5)    Penyelesaian, babak akhir

b.    Penokohan
Tokoh-tokoh dalam drama, terdiri dari :
1)    Protagonis,  tokoh  yang  berperan  utama, sebagai tokoh idaman.
2)    Antagonis,  tokoh  yang  berperan  sebagai pesaing atau penentang dari tokoh utama.
3)    Peran pembantu, figuran, yakni tokoh yang kehadirannya mendampingi keberadaan tokoh utama.

c.    Dialog
Sebuah drama intinya adalah dialog, sebagaimana halnya kita mengobrol dalam kehidupan sehari-hari. Bedanya, dialog dalam drama sudah diatur sebelumnya oleh sutradara atau penulis skenario.
Pembaca tidak saja perlu memahami isi naskah, tapi juga harus menghayati dan mampu mendialogkannya sesuai dengan karakter tokoh tersebut.
Gaya berdialog seorang tukang jamu gendong tentunya akan lain dengan gayanya seorang pedagang kaki lima. Demikian halnya, gaya bertutur seorang kiai akan berbeda dengan cara bicara seorang pengusaha. Seorang pembaca drama baik dituntut untuk menghidupkan tokoh tersebut secara wajar dan alami.

Beberapa ketentuan dalam dialog drama :
  1. Dialog  harus  mendukung  peran,  harus mencerminkan apa yang tengah terjadi dalam lakon dan harus pula mengungkapkan pikiran serta perasaan-perasaan para tokoh. 
  2. Dialog dalam drama harus lebih tertib daripada percakapan sehari-hari. Tidak ada yang terbuang percuma. Para tokoh harus berbicara jelas  dan  tepat  sesuai  dengan  yang dimaksudnnya. 
  3. Para tokoh bisa saja berimprovisasi di alur naskah yang telah ditentukan. Improvisasi itu dilakukan guna menghidupkan suasana dan menjadi dialog itu lebih wajar dan alamiah.
Sumber: Buku Cara Mudah Menghadapi Ujian Nasional 2006 Bahasa Indonesia SMA


No comments:

Post a Comment